Laman

Rabu, 25 Agustus 2010

subhanaLLah,,,,, Lantunan ayat nya buat aQ menangis,, maLu hamba ia aLLoh,,, gadis keciL ini menyentuh hati kuh,,,

"Assalaamu'alaikuum warohmatullohi wabarohkaatuhu..
Hamidhan Lillahi wa Musholiyyan 'ala Rosulillah..'amma ba'du.

Berikut ini adalah kisah sedih gadis berumur 10 tahun yang bernama Bar`ah.
Orang tua Bar’ah adalah dokter dan telah pindah ke Arab Saudi untuk mencari kehidupan yang lebih baik.
Pada usia ini, Bar`ah telah menghafal seluruh Al Qur’an beriktu tajwidnya, dia sangat cerdas hingga gurunya pernah mengatakan bahwa dia paling unggul untuk anak seusianya.

Dia hidup dalam keluarga kecil yang berkomitmen untuk Islam dan ajaran-ajarannya …
Suatu hari ibunya mulai merasa sakit perut yang parah dan setelah beberapa kali diperiksakan, diketahuilah bahwa ibu bar’ah menderita kanker, dan ternyata kanker ini sudah dalam keadaan stadium akhir/kronis.
Ibu Bar’ah berfikir untuk memberitahu putrinya, terutama jika ia terbangun suatu hari dan tidak menemukan ibunya di sampingnya …
Dan inilah ucapan ibu Bar’ah kepadanya:
“Bar`ah aku akan pergi ke surga di depanmu, tapi aku ingin kamu selalu membaca Al-Quran dan menghafalkannya setiap hari karena Ia akan menjadi pelindungmu kelak… “

Gadis kecil itu tidak benar-benar mengerti tentang apa yang ibunya beritahukan.
Tapi dia mulai merasakan perubahan keadaan ibunya, terutama ketika ia mulai dipindahkan ke rumah sakit untuk waktu yang lama.
Gadis kecil ini menggunakan waktu sepulang sekolahnya untuk menjenguk ibunya ke rumah sakit dan membaca Quran untuk ibunya sampai larut malam, sampai ayahnya datang dan membawanya pulang.

Suatu hari pihak rumah sakit memberitahu ayah Bar’ah melalui telpon bahwa kondisi istrinya itu sangat buruk dan ia perlu datang secepatnya, sehingga ayah Bar’ah menjemput Bar `ah dari sekolah dan langsung menuju ke rumah sakit.
Ketika mereka tiba di depan rumah sakit ia meminta Bar’ah untuk tinggal di mobil … sehingga ia tidak akan shock jika ibunya meninggal dunia.
Ayah Bar’ah keluar dari mobil dengan berlinang air mata, ia menyeberang jalan untuk masuk rumah sakit.

Tapi tiba-tiba datang sebuah mobil melaju kencang dan menabrak ayah Bar’ah dan ia meninggal seketika di depan putrinya itu…tak terbayangkan ..tangis gadis kecil ini pada saat itu…!
Tragedi Bar`ah belum selesai sampai di sini…
Setelah lima hari semenjak kematian ayahnya, akhirnya ibu Bar’ah meninggal dunia juga.
Dan kini gadis kecil ini sendirian tanpa kedua orangtuanya.
Dan oleh orangtua dari teman-teman sekolahnya, Bar’ah dihubungkan dengan kerabatnya di Mesir, sehingga kerabatnya bisa merawatnya.
Tak berapa lama tinggal di mesir gadis kecil Bar`ah mulai mengalami nyeri mirip dengan ibunya;
dan oleh keluarganya ia lalu di periksakan, dan setelah beberapa kali tes di dapati Bar’ah juga mengidap kanker …
Tapi sungguh mencengangkan kala ia di beritahu kalau ia menderita kanker..
inilah perkataan Bar’ah kala itu:
“Alhamdulillah, sekarang aku akan bertemu dengan kedua orang tuaku.”

Semua teman-teman dan keluarganya terkejut.
Gadis kecil ini sedang menghadapi musibah yang bertubi-tubi dan dia tetap sabar dan ikhlas dengan apa yang ditetapkan Allah untuknya!…..Subhanallah….Subhanallahu...
Orang-orang mulai mendengar tentang Bar'ah dan ceritanya..
Dan Saudi memutuskan untuk mengurus nya … ia mengirim Bar’ah ke Inggris untuk pengobatan penyakit ini.
Salah satu saluran TV Islam (TV Al Hafiz) berhasil menghubungi gadis kecil ini dan memintanya untuk membaca Quran …
Dan ini adalah suara indah yang di lantunkan oleh Bar’ah …

http://www.youtube.com/watch?v=NnNS9ID9Ecw

Mereka (saluran TV Islam) berhasil menghubungi Bar’ah lagi sebelum ia dalam keadaan koma.
Bar’ah berdoa untuk kedua orangtuanya dan menyanyikan sebuah Nasheed….

http://www.youtube.com/watch?v=yD5S-jtxFls

Hari-hari terlewati dan kanker mulai menyebar di seluruh tubuhnya, para dokter memutuskan untuk mengamputasi kakinya, dan ia telah bersabar dengan apa yang ditetapkan Allah baginya …
Tapi beberapa hari setelah operasi amputasi kakinya kanker sekarang menyebar ke otaknya, lalu oleh dokter diputuskan untuk melakukan operasi otak …
Dan sekarang Bar’ah berada di sebuah rumah sakit di Inggris menjalani perawatan dalam kondisi koma.

Silakan berdoa untuk Bar’ah, dan untuk saudara-saudara kita di seluruh dunia…

Video Bar’ah lainnya :

http://www.youtube.com/watch?v=gkIO02s6Ywg

Artikel ini diambil dari :

http://cityisoc.com/4525-a-little-girl-named-barah/

Wassalaam.



Lemas rasanya Lutut ini mendengar Lantunan ayat2 sucinya,, subhanallah,,,, remuk rasanya ku mendengar kisahnya,,,, Lindungi ia aLLoh,,, tempat kami pada tempat org2 yg beriman y alloh... amien...

aQ menangis membaca ini...... aku mencintaimu suamiku

Cerita ini adalah kisah nyata… dimana perjalanan hidup ini ditulis oleh seorang istri dalam sebuah laptopnya.
Bacalah, semoga kisah nyata ini menjadi pelajaran bagi kita semua. Cinta itu butuh kesabaran…Sampai dimanakah kita harus bersabar menanti cinta kita??? Hari itu.. aku dengannya berkomitmen untuk menjaga cinta kita..
Aku menjadi perempuan yg paling bahagia…..

Pernikahan kami sederhana namun meriah….. Ia menjadi pria yang sangat romantis pada waktu itu.
Aku bersyukur menikah dengan seorang pria yang shaleh, pintar, tampan & mapan pula. Ketika kami berpacaran dia sudah sukses dalam karirnya.

Kami akan berbulan madu di tanah suci, itu janjinya ketika kami berpacaran dulu.. Dan setelah menikah, aku mengajaknya untuk umroh ke tanah suci….

Aku sangat bahagia dengannya, dan dianya juga sangat memanjakan aku… sangat terlihat dari rasa cinta dan rasa sayangnya pada ku. Banyak orang yang bilang kami adalah pasangan yang serasi. Sangat terlihat sekali bagaimana suamiku memanjakanku. Dan aku bahagia menikah dengannya.


Lima tahun berlalu sudah kami menjadi suami istri, sangat tak terasa waktu begitu cepat berjalan walaupun kami hanya hidup berdua saja karena sampai saat ini aku belum bisa memberikannya seorang malaikat kecil (bayi) di tengah keharmonisan rumah tangga kami. Karena dia anak lelaki satu-satunya dalam keluarganya, jadi aku harus berusaha untuk mendapatkan penerus generasi baginya.

Alhamdulillah saat itu suamiku mendukungku… Ia mengaggap Allah belum mempercayai kami untuk menjaga titipan-NYA. Tapi keluarganya mulai resah. Dari awal kami menikah, ibu & adiknya tidak menyukaiku. Aku sering mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari mereka, namun aku selalu berusaha menutupi hal itu dari suamiku…

Didepan suami ku mereka berlaku sangat baik padaku, tapi dibelakang suami ku, aku dihina-hina oleh mereka Pernah suatu ketika satu tahun usia pernikahan kami, suamiku mengalami kecelakaan, mobilnya hancur. Alhamdulillah suami ku selamat dari maut yang hampir membuat ku menjadi seorang janda itu.

Ia dirawat dirumah sakit pada saat dia belum sadarkan diri setelah kecelakaan. Aku selalu menemaninya siang & malam sambil kubacakan ayat-ayat suci Al – Qur’an. Aku sibuk bolak-balik dari rumah sakit dan dari tempat aku melakukan aktivitas sosial ku, aku sibuk mengurus suamiku yang sakit karena kecelakaan.

Namun saat ketika aku kembali ke rumah sakit setelah dari rumah kami, aku melihat di dalam kamarnya ada ibu, adik-adiknya dan teman-teman suamiku, dan disaat itu juga.. aku melihat ada seorang wanita yang sangat akrab mengobrol dengan ibu mertuaku. Mereka tertawa menghibur suamiku.

Alhamdulillah suamiku ternyata sudah sadar, aku menangis ketika melihat suami ku sudah sadar, tapi aku tak boleh sedih di hadapannya.

Kubuka pintu yang tertutup rapat itu sambil mengatakan, “Assalammu’alaikum” dan mereka menjawab salam ku. Aku berdiam sejenak di depan pintu dan mereka semua melihatku. Suamiku menatapku penuh manja, mungkin ia kangen padaku karena sudah 5 hari mata nya selalu tertutup.

Tangannya melambai, mengisyaratkan aku untuk memegang tangannya erat. Setelah aku menghampirinya, kucium tangannya sambil berkata “Assalammu’alaikum”, ia pun menjawab salam ku dengan suaranya yg lirih namun penuh dengan cinta. Aku pun senyum melihat wajahnya.

Lalu.. Ibu nya berbicara denganku …

“Fis, kenalkan ini Desi teman Fikri”.

Aku teringat cerita dari suamiku bahwa teman baiknya pernah mencintainya, perempuan itu bernama Desi dan dia sangat akrab dengan keluarga suamiku. Hingga akhirnya aku bertemu dengan orangnya juga. Aku pun langsung berjabat tangan dengannya, tak banyak aku bicara di dalam ruangan tersebut,aku tak mengerti apa yg mereka bicarakan.

Aku sibuk membersihkan & mengobati luka-luka di kepala suamiku, baru sebentar aku membersihkan mukanya, tiba-tiba adik ipar ku yang bernama Dian mengajakku keluar, ia minta ditemani ke kantin. Dan suamiku pun mengijinkannya. Kemudian aku pun menemaninya.

Tapi ketika di luar adik ipar ku berkata, ”lebih baik kau pulang saja, ada

kami yg menjaga abang disini. Kau istirahat saja. ”

Anehnya, aku tak diperbolehkan berpamitan dengan suamiku dengan alasan abang harus banyak beristirahat dan karena psikologisnya masih labil. Aku berdebat dengannya mempertanyakan mengapa aku tidak diizinkan berpamitan dengan suamiku. Tapi tiba-tiba ibu mertuaku datang menghampiriku dan ia juga mengatakan hal yang sama. Nantinya dia akan memberi alasan pada suamiku mengapa aku pulang tak berpamitan padanya, toh suamiku selalu menurut apa kata ibunya, baik ibunya Salah ataupun Tidak, suamiku tetap saja membenarkannya. Akhirnya aku pun pergi meninggalkan rumah sakit itu dengan linangan air mata.

Sejak saat itu aku tidak pernah diijinkan menjenguk suamiku sampai ia kembali dari rumah sakit. Dan aku hanya bisa menangis dalam kesendirianku. Menangis mengapa mereka sangat membenciku.

***

Hari itu.. aku menangis tanpa sebab, yang ada di benakku aku takut kehilangannya, aku takut cintanya dibagi dengan yang lain.

Pagi itu, pada saat aku membersihkan pekarangan rumah kami, suamiku memanggil ku ke taman belakang, ia baru saja selesai sarapan, ia mengajakku duduk di ayunan favorit kami sambil melihat ikan-ikan yang bertaburan di kolam air mancur itu.

Aku bertanya, ”Ada apa kamu memanggilku?”

Ia berkata, ”Besok aku akan menjenguk keluargaku di Sabang”

Aku menjawab, ”Ia sayang.. aku tahu, aku sudah mengemasi barang-barang kamu di travel bag dan kamu sudah memeegang tiket bukan?”

“Ya tapi aku tak akan lama disana, cuma 3 minggu aku disana, aku juga sudah lama tidak bertemu dengan keluarga besarku sejak kita menikah dan aku akan pulang dengan mama ku”, jawabnya tegas.

“Mengapa baru sekarang bicara, aku pikir hanya seminggu saja kamu disana?“, tanya ku balik kepadanya penuh dengan rasa penasaran dan sedikit rasa kecewa karena ia baru memberitahukan rencana kepulanggannya itu, padahal aku telah bersusah payah mencarikan tiket pesawat untuknya.

”Mama minta aku yang menemaninya saat pulang nanti”, jawabnya tegas.

”Sekarang aku ingin seharian dengan kamu karena nanti kita 3 minggu tidak bertemu, ya kan?”, lanjut nya lagi sambil memelukku dan mencium keningku. Hatiku sedih dengan keputusannya, tapi tak boleh aku tunjukkan pada nya.

Bahagianya aku dimanja dengan suami yang penuh dengan rasa sayang & cintanya walau terkadang ia bersikap kurang adil terhadapku.

Aku hanya bisa tersenyum saja, padahal aku ingin bersama Suamiku, tapi karena keluarganya tidak menyukaiku hanya karena mereka cemburu padaku karena Suamiku sangat sayang padaku.

Kemudian aku memutuskan agar ia saja yg pergi dan kami juga harus berhemat dalam pengeluaran anggaran rumah tangga kami.

Karena ini acara sakral bagi keluarganya, jadi seluruh keluarganya harus komplit. Walaupun begitu, aku pun tetap tak akan diperdulikan oleh keluarganya harus datang ataupun tidak. Tidak hadir justru membuat mereka sangat senang dan aku pun tak mau membuat riuh keluarga ini.

Malam sebelum kepergiannya, aku menangis sambil membereskan keperluan yang akan dibawanya ke Sabang, ia menatapku dan menghapus airmata yang jatuh dipipiku, lalu aku peluk erat dirinya. Hati ini bergumam tak merelakan dia pergi seakan terjadi sesuatu, tapi aku tidak tahu apa yang akan terjadi. Aku hanya bisa menangis karena akan ditinggal pergi olehnya.

Aku tidak pernah ditinggal pergi selama ini, karena kami selalu bersama-sama kemana pun ia pergi.

Apa mungkin aku sedih karena aku sendirian dan tidak memiliki teman, karena biasanya hanya pembantu sajalah teman mengobrolku.

Hati ini sedih akan di tinggal pergi olehnya.

Sampai keesokan harinya, aku terus menangis.. menangisi kepergiannya. Aku tak tahu mengapa sesedih ini, perasaanku tak enak, tapi aku tak boleh berburuk sangka. Aku harus percaya apada suamiku. Dia pasti akan selalu menelponku.

***

Berjauhan dengan suamiku, aku merasa sangat tidak nyaman, aku merasa sendiri. Untunglah aku mempunyai kesibukan sebagai seorang aktivis, jadinya aku tak terlalu kesepian ditinggal pergi ke Sabang.

Saat kami berhubungan jarak jauh, komunikasi kami memburuk dan aku pun jatuh sakit. Rahimku terasa sakit sekali seperti di lilit oleh tali. Tak tahan aku menahan rasa sakit dirahimku ini, sampai-sampai aku mengalami pendarahan. Aku dilarikan ke rumah sakit oleh adik laki-lakiku yang kebetulan menemaniku disana. Dokter memvonis aku terkena kanker mulut rahim stadium 3.

Aku menangis.. apa yang bisa aku banggakan lagi..

Mertuaku akan semakin menghinaku, suamiku yang malang yang selalu berharap akan punya keturunan dari rahimku.. namun aku tak bisa memberikannya keturunan. Dan kemudian aku hanya bisa memeluk adikku.

Aku kangen pada suamiku, aku selalu menunggu ia pulang dan bertanya-tanya, “kapankah ia segera pulang?” aku tak tahu..

Sementara suamiku disana, aku tidak tahu mengapa ia selalu marah-marah jika menelponku. Bagaimana aku akan menceritakan kondisiku jika ia selalu marah-marah terhadapku..

Lebih baik aku tutupi dulu tentang hal ini dan aku juga tak mau membuatnya khawatir selama ia berada di Sabang.

Lebih baik nanti saja ketika ia sudah pulang dari Sabang, aku akan cerita padanya. Setiap hari aku menanti suamiku pulang, hari demi hari aku hitung…

Sudah 3 minggu suamiku di Sabang, malam itu ketika aku sedang melihat foto-foto kami, ponselku berbunyi menandakan ada sms yang masuk.

Kubuka di inbox ponselku, ternyata dari suamiku yang sms.

Ia menulis, “aku sudah beli tiket untuk pulang, aku pulangnya satu hari lagi, aku akan kabarin lagi”.

Hanya itu saja yang diinfokannya. Aku ingin marah, tapi aku pendam saja ego yang tidak baik ini. Hari yg aku tunggu pun tiba, aku menantinya di rumah.

Sebagai seorang istri, aku pun berdandan yang cantik dan memakai parfum kesukaannya untuk menyambut suamiku pulang, dan nantinya aku juga akan menyelesaikan masalah komunikasi kami yg buruk akhir-akhir ini.

Bel pun berbunyi, kubukakan pintu untuknya dan ia pun mengucap salam. Sebelum masuk, aku pegang tangannya kedepan teras namun ia tetap berdiri, aku membungkuk untuk melepaskan sepatu, kaos kaki dan kucuci kedua kakinya, aku tak mau ada syaithan yang masuk ke dalam rumah kami.

Setelah itu akupun berdiri langsung mencium tangannya tapi apa reaksinya..

Masya Allah.. ia tidak mencium keningku, ia hanya diam dan langsung naik keruangan atas, kemudian mandi dan tidur tanpa bertanya kabarku..

Aku hanya berpikir, mungkin dia capek. Aku pun segera merapikan bawaan nya sampai aku pun tertidur. Malam menunjukkan 1/3 malam, mengingatkan aku pada tempat mengadu yaitu Allah, Sang Maha Pencipta.

Biasa nya kami selalu berjama’ah, tapi karena melihat nya tidur sangat pulas, aku tak tega membangunkannya. Aku hanya mengelus wajahnya dan aku cium keningnya, lalu aku sholat tahajud 8 rakaat plus witir 3 raka’at.

***

Aku mendengar suara mobilnya, aku terbangun lalu aku melihat dirinya dari balkon kamar kami yang bersiap-siap untuk pergi. Lalu aku memanggilnya tapi ia tak mendengar. Kemudian aku ambil jilbabku dan aku berlari dari atas ke bawah tanpa memperdulikan darah yg bercecer dari rahimku untuk mengejarnya tapi ia begitu cepat pergi.

Aku merasa ada yang aneh dengan suamiku. Ada apa dengan suamiku? Mengapa ia bersikap tidak biasa terhadapku?

Aku tidak bisa diam begitu saja, firasatku mengatakan ada sesuatu. Saat itu juga aku langsung menelpon kerumah mertuaku dan kebetulan Dian yang mengangkat telponnya, aku bercerita dan aku bertanya apa yang sedang terjadi dengan suamiku. Dengan enteng ia menjawab, “Loe pikir aja sendiri!!!”. Telpon pun langsung terputus.

Ada apa ini? Tanya hatiku penuh dalam kecemasan. Mengapa suamiku berubah setelah ia kembali dari kota kelahirannya. Mengapa ia tak mau berbicara padaku, apalagi memanjakan aku.

Semakin hari ia menjadi orang yang pendiam, seakan ia telah melepas tanggung jawabnya sebagai seorang suami. Kami hanya berbicara seperlunya saja, aku selalu diintrogasinya. Selalu bertanya aku dari mana dan mengapa pulang terlambat dan ia bertanya dengan nada yg keras. Suamiku telah berubah..

Bahkan yang membuat ku kaget, aku pernah dituduhnya berzina dengan mantan pacarku. Ingin rasanya aku menampar suamiku yang telah menuduhku serendah itu, tapi aku selalu ingat.. sebagaimana pun salahnya seorang suami, status suami tetap di atas para istri, itu pedoman yang aku pegang.

Aku hanya berdo’a semoga suamiku sadar akan prilakunya.

***

Dua tahun berlalu, suamiku tak kunjung berubah juga. Aku menangis setiap malam, lelah menanti seperti ini, kami seperti orang asing yang baru saja berkenalan.

Kemesraan yang kami ciptakan dulu telah sirna. Walaupun kondisinya tetap seperti itu, aku tetap merawatnya & menyiakan segala yang ia perlukan. Penyakitkupun masih aku simpan dengan baik dan sekalipun ia tak pernah bertanya perihal obat apa yang aku minum. Kebahagiaan ku telah sirna, harapan menjadi ibu pun telah aku pendam. Aku tak tahu kapan ini semua akan berakhir.

Bersyukurlah.. aku punya penghasilan sendiri dari aktifitasku sebagai seorang guru ngaji, jadi aku tak perlu meminta uang padanya hanya untuk pengobatan kankerku. Aku pun hanya berobat semampuku.

Sungguh.. suami yang dulu aku puja dan aku banggakan, sekarang telah menjadi orang asing bagiku, setiap aku bertanya ia selalu menyuruhku untuk berpikir sendiri. Tiba-tiba saja malam itu setelah makan malam usai, suamiku memanggilku.

“Ya, ada apa Yah!” sahutku dengan memanggil nama kesayangannya “Ayah”.

“Lusa kita siap-siap ke Sabang ya.” Jawabnya tegas.

“Ada apa? Mengapa?”, sahutku penuh dengan keheranan.

Astaghfirullah.. suami ku yang dulu lembut tiba-tiba saja menjadi kasar, dia membentakku. Sehingga tak ada lagi kelanjutan diskusi antara kami.

Dia mengatakan ”Kau ikut saja jangan banyak tanya!!”

Lalu aku pun bersegera mengemasi barang-barang yang akan dibawa ke Sabang sambil menangis, sedih karena suamiku kini tak ku kenal lagi.

Lima tahun kami menikah dan sudah 2 tahun pula ia menjadi orang asing buatku. Ku lihat kamar kami yg dulu hangat penuh cinta yang dihiasi foto pernikahan kami, sekarang menjadi dingin.. sangat dingin dari batu es. Aku menangis dengan kebingungan ini. Ingin rasanya aku berontak berteriak, tapi aku tak bisa.

Suamiku tak suka dengan wanita yang kasar, ngomong dengan nada tinggi, suka membanting barang-barang. Dia bilang perbuatan itu menunjukkan sikap ketidakhormatan kepadanya. Aku hanya bisa bersabar menantinya bicara dan sabar mengobati penyakitku ini, dalam kesendirianku..

***

Kami telah sampai di Sabang, aku masih merasa lelah karena semalaman aku tidak tidur karena terus berpikir. Keluarga besarnya juga telah berkumpul disana, termasuk ibu & adik-adiknya. Aku tidak tahu ada acara apa ini..

Aku dan suamiku pun masuk ke kamar kami. Suamiku tak betah didalam kamar tua itu, ia pun langsung keluar bergabung dengan keluarga besarnya.

Baru saja aku membongkar koper kami dan ingin memasukkannya ke dalam lemari tua yg berada di dekat pintu kamar, lemari tua yang telah ada sebelum suamiku lahir, tiba-tiba Tante Lia, tante yang sangat baik padaku memanggil ku untuk bersegera berkumpul diruang tengah, aku pun menuju ke ruang keluarga yang berada ditengah rumah besar itu, yang tampak seperti rumah zaman peninggalan belanda.

Kemudian aku duduk disamping suamiku, dan suamiku menunduk penuh dengan kebisuan, aku tak berani bertanya padanya.

Tiba-tiba saja neneknya, orang yang dianggap paling tua dan paling berhak atas semuanya, membuka pembicaraan.

“Baiklah, karena kalian telah berkumpul, nenek ingin bicara dengan kau Fisha”. Neneknya berbicara sangat tegas, dengan sorot mata yang tajam.

”Ada apa ya Nek?” sahutku dengan penuh tanya..

Nenek pun menjawab, “Kau telah bergabung dengan keluarga kami hampir 8 tahun, sampai saat ini kami tak melihat tanda-tanda kehamilan yang sempurna sebab selama ini kau selalu keguguran!!“.

Aku menangis.. untuk inikah aku diundang kemari? Untuk dihina ataukah dipisahkan dengan suamiku?

“Sebenarnya kami sudah punya calon untuk Fikri, dari dulu.. sebelum kau menikah dengannya. Tapi Fikri anak yang keras kepala, tak mau di atur,dan akhirnya menikahlah ia dengan kau.” Neneknya berbicara sangat lantang, mungkin logat orang Sabang seperti itu semua.

Aku hanya bisa tersenyum dan melihat wajah suamiku yang kosong matanya.

“Dan aku dengar dari ibu mertuamu kau pun sudah berkenalan dengannya”, neneknya masih melanjutkan pembicaraan itu.

Sedangkan suamiku hanya terdiam saja, tapi aku lihat air matanya. Ingin aku peluk suamiku agar ia kuat dengan semua ini, tapi aku tak punya keberanian itu.

Neneknya masih saja berbicara panjang lebar dan yang terakhir dari ucapannya dengan mimik wajah yang sangat menantang kemudian berkata, “kau maunya gimana? kau dimadu atau diceraikan?“

MasyaAllah.. kuatkan hati ini.. aku ingin jatuh pingsan. Hati ini seakan remuk mendengarnya, hancur hatiku. Mengapa keluarganya bersikap seperti ini terhadapku..

Aku selalu munutupi masalah ini dari kedua orang tuaku yang tinggal di pulau

kayu, mereka mengira aku sangat bahagia 2 tahun belakangan ini.

“Fish, jawab!.” Dengan tegas Ibunya langsung memintaku untuk menjawab.

Aku langsung memegang tangan suamiku. Dengan tangan yang dingin dan gemetar aku menjawab dengan tegas.

Walaupun aku tidak bisa berdiskusi dulu dengan imamku, tapi aku dapat berdiskusi dengannya melalui bathiniah.

‘’Untuk kebaikan dan masa depan keluarga ini, aku akan menyambut baik seorang wanita baru dirumah kami..”

Itu yang aku jawab, dengan kata lain aku rela cintaku dibagi. Dan pada saat itu juga suamiku memandangku dengan tetesan air mata, tapi air mataku tak sedikit pun menetes di hadapan mereka.

Aku lalu bertanya kepada suamiku, “Ayah siapakah yang akan menjadi sahabatku dirumah kita nanti, yah?”

Suamiku menjawab, ”Dia Desi!”

Aku pun langsung menarik napas dan langsung berbicara, ”Kapan pernikahannya berlangsung? Apa yang harus saya siapkan dalam pernikahan ini Nek?.”

Ayah mertuaku menjawab, “Pernikahannya 2 minggu lagi.”

”Baiklah kalo begitu saya akan menelpon pembantu di rumah, untuk menyuruhnya mengurus KK kami ke kelurahan besok”, setelah berbicara seperti itu aku permisi untuk pamit ke kamar.

Tak tahan lagi.. air mata ini akan turun, aku berjalan sangat cepat, aku buka pintu kamar dan aku langsung duduk di tempat tidur. Ingin berteriak, tapi aku sendiri disini. Tak kuat rasanya menerima hal ini, cintaku telah dibagi. Sakit. Diiringi akutnya penyakitku..

Apakah karena ini suamiku menjadi orang yang asing selama 2 tahun belakangan ini?

Aku berjalan menuju ke meja rias, kubuka jilbabku, aku bercermin sambil bertanya-tanya, “sudah tidak cantikkah aku ini?“

Ku ambil sisirku, aku menyisiri rambutku yang setiap hari rontok. Kulihat wajahku, ternyata aku memang sudah tidak cantik lagi, rambutku sudah hampir habis.. kepalaku sudah botak dibagian tengahnya.

Tiba-tiba pintu kamar ini terbuka, ternyata suamiku yang datang, ia berdiri dibelakangku. Tak kuhapus air mata ini, aku bersegera memandangnya dari cermin meja rias itu.

Kami diam sejenak, lalu aku mulai pembicaraan, “terima kasih ayah, kamu memberi sahabat kepada ku. Jadi aku tak perlu sedih lagi saat ditinggal pergi kamu nanti! Iya kan?.”

Suamiku mengangguk sambil melihat kepalaku tapi tak sedikitpun ia tersenyum dan bertanya kenapa rambutku rontok, dia hanya mengatakan jangan salah memakai shampo.

Dalam hatiku bertanya, “mengapa ia sangat cuek?” dan ia sudah tak memanjakanku lagi. Lalu dia berkata, “sudah malam, kita istirahat yuk!“

“Aku sholat isya dulu baru aku tidur”, jawabku tenang.

Dalam sholat dan dalam tidur aku menangis. Ku hitung mundur waktu, kapan aku akan berbagi suami dengannya. Aku pun ikut sibuk mengurusi pernikahan suamiku.

Aku tak tahu kalau Desi orang Sabang juga. Sudahlah, ini mungkin takdirku. Aku ingin suamiku kembali seperti dulu, yang sangat memanjakan aku atas rasa sayang dan cintanya itu..

***

Malam sebelum hari pernikahan suamiku, aku menulis curahan hatiku di laptopku.

Di laptop aku menulis saat-saat terakhirku melihat suamiku, aku marah pada suamiku yang telah menelantarkanku. Aku menangis melihat suamiku yang sedang tidur pulas, apa salahku? sampai ia berlaku sekejam itu kepadaku. Aku

save di mydocument yang bertitle “Aku Mencintaimu Suamiku.”

Hari pernikahan telah tiba, aku telah siap, tapi aku tak sanggup untuk keluar. Aku berdiri didekat jendela, aku melihat matahari, karena mungkin saja aku takkan bisa melihat sinarnya lagi. Aku berdiri sangat lama.. lalu suamiku yang telah siap dengan pakaian pengantinnya masuk dan berbicara padaku.

“Apakah kamu sudah siap?”

Kuhapus airmata yang menetes diwajahku sambil berkata :

“Nanti jika ia telah sah jadi istrimu, ketika kamu membawa ia masuk kedalam rumah ini, cucilah kakinya sebagaimana kamu mencuci kakiku dulu, lalu ketika kalian masuk ke dalam kamar pengantin bacakan do’a di ubun-ubunnya sebagaimana yang kamu lakukan padaku dulu. Lalu setelah itu..”, perkataanku terhenti karena tak sanggup aku meneruskan pembicaraan itu, aku ingin menagis meledak.

Tiba-tiba suamiku menjawab “Lalu apa Bunda?”

Aku kaget mendengar kata itu, yang tadinya aku menunduk seketika aku langsung menatapnya dengan mata yang berbinar-binar…

“Bisa kamu ulangi apa yang kamu ucapkan barusan?”, pintaku tuk menyakini bahwa kuping ini tidak salah mendengar.

Dia mengangguk dan berkata, ”Baik bunda akan ayah ulangi, lalu apa bunda?”, sambil ia mengelus wajah dan menghapus airmataku, dia agak sedikit membungkuk karena dia sangat tinggi, aku hanya sedadanya saja.

Dia tersenyum sambil berkata, ”Kita lihat saja nanti ya!”. Dia memelukku dan berkata, “bunda adalah wanita yang paling kuat yang ayah temui selain mama”..

Kemudian ia mencium keningku, aku langsung memeluknya erat dan berkata, “Ayah, apakah ini akan segera berakhir? Ayah kemana saja? Mengapa Ayah berubah? Aku kangen sama Ayah? Aku kangen belaian kasih sayang Ayah? Aku kangen dengan manjanya Ayah? Aku kesepian Ayah? Dan satu hal lagi yang harus Ayah tau, bahwa aku tidak pernah berzinah! Dulu.. waktu awal kita pacaran, aku memang belum bisa melupakannya, setelah 4 bulan bersama Ayah baru bisa aku terima, jika yang dihadapanku itu adalah lelaki yang aku cari. Bukan berarti aku pernah berzina Ayah.” Aku langsung bersujud di kakinya dan muncium kaki imamku sambil berkata, ”Aku minta maaf Ayah, telah membuatmu susah”.

Saat itu juga, diangkatnya badanku.. ia hanya menangis.

Ia memelukku sangat lama, 2 tahun aku menanti dirinya kembali. Tiba-tiba perutku sakit, ia menyadari bahwa ada yang tidak beres denganku dan ia bertanya, ”bunda baik-baik saja kan?” tanyanya dengan penuh khawatir.

Aku pun menjawab, “bisa memeluk dan melihat kamu kembali seperti dulu itu sudah mebuatku baik, Yah. Aku hanya tak bisa bicara sekarang“. Karena dia akan menikah. Aku tak mau membuat dia khawatir. Dia harus khusyu menjalani acara prosesi akad nikah tersebut.

***

Setelah tiba dimasjid, ijab-qabul pun dimulai. Aku duduk diseberang suamiku.

Aku melihat suamiku duduk berdampingan dengan perempuan itu, membuat hati ini cemburu, ingin berteriak mengatakan, “Ayah jangan!!”, tapi aku ingat akan kondisiku.

Jantung ini berdebar kencang saat mendengar ijab-qabul tersebut. Begitu ijab-qabul selesai, aku menarik napas panjang. Tante Lia, tante yang baik itu, memelukku.. Dalam hati aku berusaha untuk menguatkan hati ini. Ya… aku kuat.

Tak sanggup aku melihat mereka duduk bersanding dipelaminan. Orang-orang yang hadir di acara resepsi itu iba melihatku, mereka melihatku dengan tatapan sangat aneh, mungkin melihat wajahku yang selalu tersenyum, tapi dibalik itu.. hatiku menangis.

Sampai dirumah, suamiku langsung masuk ke dalam rumah begitu saja. Tak mencuci kakinya. Aku sangat heran dengan perilakunya. Apa iya, dia tidak suka dengan pernikahan ini?

Sementara itu Desi disambut hangat di dalam keluarga suamiku, tak seperti aku dahulu, yang di musuhi.

Malam ini aku tak bisa tidur, bagaimana bisa? Suamiku akan tidur dengan perempuan yang sangat aku cemburui. Aku tak tahu apa yang sedang mereka lakukan didalam sana.

Sepertiga malam pada saat aku ingin sholat lail aku keluar untuk berwudhu, lalu aku melihat ada lelaki yang mirip suamiku tidur disofa ruang tengah. Kudekati lalu kulihat. Masya Allah.. suamiku tak tidur dengan wanita itu, ia ternyata tidur disofa, aku duduk disofa itu sambil menghelus wajahnya yang lelah, tiba-tiba ia memegang tangan kiriku, tentu saja aku kaget.

“Kamu datang ke sini, aku pun tahu”, ia berkata seperti itu. Aku tersenyum dan megajaknya sholat lail. Setelah sholat lail ia berkata, “maafkan aku, aku tak boleh menyakitimu, kamu menderita karena ego nya aku. Besok kita pulang ke Jakarta, biar Desi pulang dengan mama, papa dan juga adik-adikku”

Aku menatapnya dengan penuh keheranan. Tapi ia langsung mengajakku untuk istirahat. Saat tidur ia memelukku sangat erat. Aku tersenyum saja, sudah lama ini tidak terjadi. Ya Allah.. apakah Engkau akan menyuruh malaikat maut untuk mengambil nyawaku sekarang ini, karena aku telah merasakan kehadirannya saat ini. Tapi.. masih bisakah engkau ijinkan aku untuk merasakan kehangatan dari suamiku yang telah hilang selama 2 tahun ini..

Suamiku berbisik, “Bunda kok kurus?”

Aku menangis dalam kebisuan. Pelukannya masih bisa aku rasakan.

Aku pun berkata, “Ayah kenapa tidak tidur dengan Desi?”

”Aku kangen sama kamu Bunda, aku tak mau menyakitimu lagi. Kamu sudah sering terluka oleh sikapku yang egois.” Dengan lembut suamiku menjawab seperti itu.

Lalu suamiku berkata, ”Bun, Ayah minta maaf telah menelantarkan bunda.. Selama ayah di Sabang, ayah dengar kalau bunda tidak tulus mencintai ayah, bunda seperti mengejar sesuatu, seperti mengejar harta ayah dan satu lagi.. ayah pernah melihat sms bunda dengan mantan pacar bunda dimana isinya kalau bunda gak mau berbuat “seperti itu” dan tulisan seperti itu diberi tanda kutip (“seperti itu”). Ayah ingin ngomong tapi takut bunda tersinggung dan ayah berpikir kalau bunda pernah tidur dengannya sebelum bunda bertemu ayah, terus ayah dimarahi oleh keluarga ayah karena ayah terlalu memanjakan bunda..”

Hati ini sakit ketika difitnah oleh suamiku, ketika tidak ada kepercayaan di dirinya, hanya karena omongan keluarganya yang tidak pernah melihat betapa tulusnya aku mencintai pasangan seumur hidupku ini.

Aku hanya menjawab, “Aku sudah ceritakan itu kan Yah.. Aku tidak pernah berzinah dan aku mencintaimu setulus hatiku, jika aku hanya mengejar hartamu, mengapa aku memilih kamu? Padahal banyak lelaki yang lebih mapan darimu waktu itu Yah.. Jika aku hanya mengejar hartamu, aku tak mungkin setiap hari menangis karena menderita mencintaimu..“

Entah aku harus bahagia atau aku harus sedih karena sahabatku sendirian dikamar pengantin itu. Malam itu, aku menyelesaikan masalahku dengan suamiku dan berusaha memaafkannya beserta sikap keluarganya juga.

Karena aku tak mau mati dalam hati yang penuh dengan rasa benci.

***

Keesokan harinya…

Ketika aku ingin terbangun untuk mengambil wudhu, kepalaku pusing, rahimku sakit sekali.. aku mengalami pendarahan dan suamiku kaget bukan main, ia langsung menggendongku.

Aku pun dilarikan ke rumah sakit..

Dari kejauhan aku mendengar suara zikir suamiku..

Aku merasakan tanganku basah..

Ketika kubuka mata ini, kulihat wajah suamiku penuh dengan rasa kekhawatiran.

Ia menggenggam tanganku dengan erat.. Dan mengatakan, ”Bunda, Ayah minta maaf…”

Berkali-kali ia mengucapkan hal itu. Dalam hatiku, apa ia tahu apa yang terjadi padaku?

Aku berkata dengan suara yang lirih, ”Yah, bunda ingin pulang.. bunda ingin bertemu kedua orang tua bunda, anterin bunda kesana ya, Yah..”

“Ayah jangan berubah lagi ya! Janji ya, Yah… !!! Bunda sayang banget sama Ayah.”

Tiba-tiba saja kakiku sakit sangat sakit, sakitnya semakin keatas, kakiku sudah tak bisa bergerak lagi.. aku tak kuat lagi memegang tangan suamiku. Kulihat wajahnya yang tampan, berlinang air mata.

Sebelum mata ini tertutup, kulafazkan kalimat syahadat dan ditutup dengan kalimat tahlil.

Aku bahagia melihat suamiku punya pengganti diriku..

Aku bahagia selalu melayaninya dalam suka dan duka..

Menemaninya dalam ketika ia mengalami kesulitan dari kami pacaran sampai kami menikah.

Aku bahagia bersuamikan dia. Dia adalah nafasku.

Untuk Ibu mertuaku : “Maafkan aku telah hadir didalam kehidupan anakmu sampai aku hidup didalam hati anakmu. Ketahuilah Ma.. dari dulu aku selalu berdo’a agar Mama merestui hubungan kami.

Mengapa engkau fitnah diriku didepan suamiku, apa engkau punya buktinya Ma?

Mengapa engkau sangat cemburu padaku Ma?

Fikri tetap milikmu Ma, aku tak pernah menyuruhnya untuk durhaka kepadamu, dari dulu aku selalu mengerti apa yang kamu inginkan dari anakmu, tapi mengapa kau benci diriku.. Dengan Desi kau sangat baik tetapi denganku menantumu kau bersikap sebaliknya..”

***

Setelah ku buka laptop, kubaca curhatan istriku.

==========================
===========================

Ayah, mengapa keluargamu sangat membenciku?

Aku dihina oleh mereka ayah..

Mengapa mereka bisa baik terhadapku pada saat ada dirimu?

Pernah suatu ketika aku bertemu Dian di jalan, aku menegurnya karena dia adik iparku tapi aku disambut dengan wajah ketidaksukaannya. Sangat terlihat Ayah..

Tapi ketika engkau bersamaku, Dian sangat baik, sangat manis dan ia memanggilku dengan panggilan yang sangat menghormatiku. Mengapa seperti itu ayah ?

Aku tak bisa berbicara tentang ini padamu, karena aku tahu kamu pasti membela adikmu, tak ada gunanya Yah..

Aku diusir dari rumah sakit.

Aku tak boleh merawat suamiku.

Aku cemburu pada Desi yang sangat akrab dengan mertuaku.

Tiap hari ia datang ke rumah sakit bersama mertuaku.

Aku sangat marah..

Jika aku membicarakan hal ini pada suamiku, ia akan pasti membela Desi dan

ibunya..

Aku tak mau sakit hati lagi..

Ya Allah kuatkan aku, maafkan aku..

Engkau Maha Adil..

Berilah keadilan ini padaku, Ya Allah..

Ayah sudah berubah, ayah sudah tak sayang lagi pada ku..

Aku berusaha untuk mandiri ayah, aku tak akan bermanja-manja lagi padamu..

Aku kuat ayah dalam kesakitan ini..

Lihatlah ayah, aku kuat walaupun penyakit kanker ini terus menyerangku..

Aku bisa melakukan ini semua sendiri ayah..

Besok suamiku akan menikah dengan perempuan itu. Perempuan yang aku benci, yang aku cemburui, tapi aku tak boleh egois, ini untuk kebahagian keluarga suamiku. Aku harus sadar diri.

Ayah, sebenarnya aku tak mau diduakan olehmu..

Mengapa harus Desi yang menjadi sahabatku?

Ayah.. aku masih tak rela..

Tapi aku harus ikhlas menerimanya.

Pagi nanti suamiku melangsungkan pernikahan keduanya. Semoga saja aku masih punya waktu untuk melihatnya tersenyum untukku. Aku ingin sekali merasakan kasih sayangnya yang terakhir. Sebelum ajal ini menjemputku.

”Ayah.. aku kangen Ayah..”
’’Dan kini aku telah membawamu ke orang tuamu, Bunda..

Aku akan mengunjungimu sebulan sekali bersama Desi di Pulau Kayu ini.

Aku akan selalu membawakanmu bunga mawar yang berwana pink yang mencerminkan keceriaan hatimu yang sakit tertusuk duri.’’

Bunda tetap cantik, selalu tersenyum disaat tidur..

Bunda akan selalu hidup dihati ayah..

Bunda.. Desi tak sepertimu, yang tidak pernah marah..

Desi sangat berbeda denganmu, ia tak pernah membersihkan telingaku, rambutku tak pernah di creambathnya, kakiku pun tak pernah dicucinya.

Ayah menyesal telah menelantarkanmu selama 2 tahun, kamu sakit pun aku tak perduli, hidup dalam kesendirianmu..

Seandainya Ayah tak menelantarkan Bunda, mungkin Ayah masih bisa tidur dengan belaian tangan Bunda yang halus..

Sekarang Ayah sadar, bahwa ayah sangat membutuhkan bunda..

Bunda.. kamu wanita yang paling tegar yang pernah kutemui..

Aku menyesal telah asik dalam ke-egoanku..

Bunda.. maafkan aku.. Bunda tidur tetap manis. Senyum manjamu terlihat di tidurmu yang panjang..

’’Maafkan aku, tak bisa bersikap adil dan membahagiakanmu, aku selalu meng-iyakan apa kata ibuku, karena aku takut menjadi anak durhaka.

Maafkan aku ketika kau di fitnah oleh keluargaku, aku percaya begitu saja..

Apakah Bunda akan mendapat pengganti ayah di surga sana?

Apakah Bunda tetap menanti ayah disana? Tetap setia dialam sana?

Tunggulah Ayah disana Bunda..

Bisakan? Seperti Bunda menunggu ayah di sini.. Aku mohon..

’’Ayah Sayang Bunda….’’


Na' udzubillahi min dzalik,,Tubuh Sharon Membusuk Sedangkan Ia Masih Hidup, Zionist Yahudi - Mantan PM Israel

Tubuh Sharon Membusuk Sedangkan Ia Masih Hidup




Tak terasa kemarin 5 januari 2010 menandai empat tahun mantan Perdana Menteri Israel Ariel Sharon dalam kondisi koma. Keadaan itu sudah dialami sejak ia diterjang stroke berat tiga bulan menjelang pemilihan umum Maret 2006.

Diberitakan bahawa para doktor di Hospital Hadasa telah memasukkan Ariel Sharon (Bekas PM Israel yang Yahudi) ke ruang operasi untuk dilakukan pembedahan. Ia memiliki luka membusuk dan tidak sedarkan diri selama beberapa minggu. Operasi tersebut dilakukan untuk menyambung bahagian-bahagian ususnya yang telah membusuk dan telah menyebar ke bahagian tubuh lain.
Demikianlah kita saksikan keadaan musuh Allah Subhanahu Wata ' ala dan musuh islam yang gemar menumpahkan darah.

Penyumbatan yang terjadi di otaknya menyebabkan kerusakan di sekujur tubuh. Ini sebagai akibat penindasannya terhadap umat Muhammad Shalallahu alaihi wassalam yang berlangsung terus menerus siang dan malam. Akhirnya ia menderita kelumpuhan di seluruh tubuhnya dan tidak bisa menggerakkannya walaupun hanya menggerakkan mata. Dialah yang memimpin para tentara untuk menyerang Sinai dan Lebanon . ia juga yang menyembelih para tawanan Mesir. Saat ini ia tidak sedar sama sekali dan tidak mengetahui sekelilingnya...
Akhirnya Allah Subhanahu Wata ' ala memperlihatkan kepada kita keadaan thaghut yang suka menumpahkan darah ini dengan ayat-ayat Allah Subhanahu Wata ' ala yang agung, iaitu membusuknya jasad sedangkan ia masih hidup.



Demikianlah, mereka (para doktor) akan mengamputasi anggota tubuhnya satu demi satu hingga terakhir sedangkan ia masih hidup.

Benarlah firman Allah SubhanahuWata 'ala : 'Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa al-Quran itu benar '(Fushilat:53)

Dipetik dari: Majalah Qiblati, vol.01/no.09/Mei-Jun 2006 terbitan Jeddah, KSA.
* Berdasarkan berita terbaru minggu ini sampai saat ini Sharon masih koma (tidak sedarkan diri) dalam ruang ICU
( Sharon fell into a coma; as of June 2008, he is in a persistent vegetative state)

***


Media Isreal Publish Kondisi Ariel Sharon

Sebuah sumber terpercaya dari salah satu media elektronik memberitakan kondisi terakhir Sang Penjagal muslim Palestina, Ariel Sharon. Koran terbitan Israel, "Hume Israel" mengutip informasi ini dari salah satu majalah elektronik harian terkemuka di negerinya. Media ini mempublish kondisi kesehatan mantan PM. Israel, Ariel Sharon yang kini masih menderita stroke dan terbaring koma di rumah sakit selama lebih dari empat tahun.

Sharon yang saat ini usianya menginjak 81 tahun dirawat di RS. Syaiba tak jauh dari kota Tel Aviv. Ia dikabarkan terbaring dalam keadaan kedua mata terus terbuka, para perawat yang menjaganya kemudian menempatkan Sharon di depan televisi yang menayangkan film-film panorama alam, aneka hewan dan terkhusus hewan ternak sapi.

Hubungan Sharon dan Sapi

Majalah ini kemudian menuliskan bahwa keluarga Sharon masih intens menjenguk dan berinteraksi dengan dirinya, ini mengisyaratkan bahwa Sharon masih hidup. Salah satu dari anggota keluarganya kerap membacakan koran harian disampingnya dan mengabarkan perkembangan ternak sapi yang ia miliki di daerah Selatan Israel. Disamping itu ia juga dibacakan beberapa buku dan diperdengarkan musik-musik klasik.

Diceritakan pula, sejak Sharon terkena stroke pada bulan Juli 2006 lalu, ada seorang laki-laki khusus yang ditugaskan mencukur jenggotnya, untuk meminta itu, Sharon sering memberikan isyarat dengan menggerak-gerakkan jari jempol. Dokter-dokter yang merawat Sharon membenarkan hal itu dan memberikan keterangan, kendati Sharon dengan kondisinya yang tergeletak di atas ranjang rumah sakit bertahun-tahun, kemungkinan besar dirinya masih hidup karena denyut jantung dan tekanan darahnya hingga kini masih berjalan normal. Sama seperti kondisi awal kali pertama dirinya masuk rumah sakit pada empat tahun lalu.



Ketika ditanya lebih lanjut sampai kapan kondisi Sharon akan terus menerus seperti ini, Solomo Segev, dokter senior yang merawatnya mengatakan, "Kalau diprediksi dari usia rata-rata di keluarga Sharon, ibu dan neneknya mati di atas usia 90 tahun". Solomo pun kemudian memperkirakan Sharon akan tetap dengan kondisinya seperti ini hingga lewat usianya di atas 90 tahun.

Majalah elektronik itu kemudian menutup beritanya dengan sebuah pertanyaan, apakah Sharon akan sembuh dari komanya? Dokter yang merawatnya kemudian menjawab, “Sharon bukan manusia biasa, ada pasien lain yang berada dalam kondisi koma lebih lama dari Sharon, namun pasien-pasien itu masih dalam usia muda, dengan kata lain, pasien seumuran Sharon biasanya tak bertahan lama, apalagi bisa bertahan hingga empat tahun, kalau itu terjadi, tentu ini diluar kewajaran.” (sn/ism)

aQiuh gemessss bgt ma kiper satu inih..... Pinter NgibuL,,, hehehehe,, pengen aQiuh cuBit... uhuhu

------------------------------------------------------------------------------------------
:: Kim Christensen : Kiper Paling Nyeleneh, Hobinya Menggeser Gawang ::
------------------------------------------------------------------------------------------

Hobi pemain bola pasti bermacam-macam. Namun, kalau hobi menggeser gawang, itu cuma dilakukan oleh kiper Kim Christensen. Aneh memang.


Kebiasaan unik bin ganjil itu terungkap setelah pemain tim Divisi I Swedia, IFK Goteborg, tersebut tertangkap basah menggeser sarangnya pada laga lawan Orebro. Sesaat sebelum pertandingan dimulai, kamera menangkap gerak Christensen sedang menendang tiang kanan dan kiri gawang beberapa sentimeter ke dalam. Alhasil, ukuran gawang pun menciut di bagian bawah.

Wasit Stefan Johannesson yang memimpin pertandingan itu akhirnya curiga. Setelah 20 menit laga berjalan, ia menghentikan laga dan menghampiri gawang Christensen untuk mengeceknya. Johannesson kemudian mengembalikan tiang gawang ke tempat semestinya. Namun, karena tak tahu siapa yang memindahkan tiang itu, Johannesson tak memberikan hukuman kepada sang kiper.

Dasar kurang ajar, Christensen malah mengepalkan tangannya, pertanda puas telah "mengakali" wasit dan lawan. Belakangan kiper asal Denmark itu mengakui bahwa ia pernah melakukan hal itu beberapa kali sebelumnya.

Tindakan nyeleneh Christensen membuat otoritas sepak bola setempat terheran-heran. Christensen mungkin saja mendapat hukuman. "Saya tidak pernah mendengar apapun seperti ini sebelumnya. Ini unik," kata Ketua Komite Federasi Sepak Bola Swedia, Kheneth Tallinger, kepada harian Aftonbladet.

Duel antara Goteborg dan Orebro itu akhirnya disudahi dengan skor imbang 0-0. Christensen melakukan dua penyelamatan gemilang bagi timnya dan tak satu pun bola membentur tiang gawangnya.

Ini ne aKsi na iank bikin aQ gemesss,,,, uhuhuhu,,,, digawang ja bisa nakaL n tuti,, (tukang tipuh,,,) gmna di Rumah yak,,,,, ahahhahahahaha


Cekidot di Pidio na yakh,,, ne aQiuh kasi Link na,,, uhuhuhuhu

http://www.youtube.com/watch?v=n5RwRHJj0xA&feature=player_embedded

aYo Indonesia,,, Pinter na kaya gni iakh kLo main boLa,,, jgn Pinter beLantem ajah ho,,,,

ahhahahaha

Keep smiLe guys,,,,

;D

BeDa Cowok caKep ma Cow Jelek,,,, (sadis Bener)

kaLo baca Ne catatan jgn marah ma gw,,,,,,gw dapet dari mbah google.......jadi tahan hati jah y......

Perbedaan Si Ganteng n Si Jelek
Kalo cowok ganteng pendiam
cewek2 bilang woow, cool banget...
kalo cowok jelek pendiam
cewek2 bilang ih kuper...




kalo cowok ganteng jomblo
cewek2 bilang pasti dia perfeksionis
kalo cowok jelek jomblo
cewek2 bilang sudah jelas...kagak laku...




kalo cowok ganteng berbuat jahat
cewek2 bilang nobody's perfect
kalo cowok jelek berbuat jahat
cewek2 bilang pantes...tampangnya kriminal




kalo cowok ganteng nolongin cewe yang
diganggu preman
cewek2 bilang wuih jantan...kayak di filem2
kalo cowok jelek nolongin cewe yang diganggu
preman
cewek2 bilang pasti premannya temennya dia..
.




kalo cowok ganteng dapet cewek cantik
cewek2 bilang klop...serasi banget...
kalo cowok jelek dapet cewek cantik
cewek2 bilang pasti main dukun...




kalo cowok ganteng diputusin cewek
cewek2 bilang jangan sedih, khan masih ada
aku...
kalo cowok jelek diputusin cewek
cewek2 bilang...(terdiam, tapi telunjuknya
meliuk-liuk dari atas ke
bawah)...kaciaaan deh lo.....




kalo cowok ganteng ngaku indo
cewek2 bilang emang mirip-mirip bule sih...
kalo cowok jelek ngaku indo
cewek2 bilang pasti ibunya Jawa bapaknya
robot...




kalo cowok ganteng penyayang binatang
cewek2 bilang perasaannya halus...penuh cinta
kasih
kalo cowok jelek penyayang binatang
cewek2 bilang sesama keluarga emang harus
menyayangi...




kalo cowok ganteng bawa BMW
cewek2 bilang matching...keren luar dalem
kalo cowok jelek bawa BMW
cewek2 bilang mas majikannya mana...




kalo cowok ganteng males difoto
cewek2 bilang pasti takut fotonya
kesebar-sebar
kalo cowok jelek males difoto
cewek2 bilang nggak tega ngeliat hasil
cetakannya




kalo cowok ganteng naek motor gede
cewek2 bilang wah kayak lorenzo lamas...bikin
lemas...
kalo cowok jelek naek motor gede
cewek2 bilang awas!! mandragade lewat...




kalo cowok ganteng nuangin air ke gelas cewek
cewek2 bilang ini baru cowok gentlemen
kalo cowok jelek nuangin air ke gelas cewek
cewek2 bilang naluri pembantu, emang gitu...




kalo cowok ganteng bersedih hati
cewek2 bilang let me be your shoulder to cry
on
kalo cowok2 jelek bersedih hati
cewek2 bilang cengeng amat!!...laki-laki bukan
sih




Kalo cowok ganteng baca e-mail ini
langsung ngaca sambil senyum2 kecil, lalu
berkata
life is beautifull




kalo cowok jelek baca e-mail ini,
Frustasi, ngambil tali jemuran, trus triak
sekeras-kerasnya
HIDUP INI KEJAAAAMMM....!!!




Tips untuk anda yang merasa jelek

THE BEAUTY IS UNDER THE SKIN
(jadi cakep kalo udah ganti kulit)
Perbaiki inner beauty anda, itu kalau anda
merasa sisi
luar anda udah ancur
gak ketolong lagi...




LIKE FATHER LIKE SON
(suka bapaknya, suka juga sama anaknya)
jangan salahkan diri anda kalau anda jelek,



THE TRUTH IS OUT THERE
(yang bener boleh keluar)
kalo orang lain menilai anda jelek, jangan
skeptis,
penilaian manusia tidak
selalu benar...



DONT JUDGE THE BOOK BY ITS COVER
(jangan menghukum buku karena dia
meninggalkan koper)
Jangan putus asa, tidak semua orang menilai
manusia
dari fisiknya...





THE RIGHT MEN IN THE WRONG PLACE
(orang di sebelah kanan, salah tempat...)
cakep jelek itu lingkungan, misalnya anda di sini
jelek, tetapi di afrika
sana anda bisa paling ganteng.....


LOVE IS BLIND
(pacarilah orang buta)
cinta tidak memandang cakep atau jelek...gak
percaya
tanyakan hal ini sama
orang jelek...




kalau kamu membaca tips ini sampai selesai,
berarti
kamu memang merasa
jelek...


kalau kamu sendiri merasa jelek, apalagi orang
lain
yang melihat kamu...

Memang cakep itu relatif...tapi kalau jelek ya
usaha donk

;D gyahahaha

:P

Sepele tapi ini penting Lho...

Ini ada tips kesehatan,
menurut ahli kesehatan Dennis G West bhw yg penting adl ;
* jawablah
telepon menggunakan telinga sebelah kiri
* jangan minum obat dg air
dingin
* jgn makan makanan berat setelah jam 6 malam
* minum lebih
byk air putih di pagi hari, malam lbh sedikit
* jam tidur yg paling
baik jam 10 malam sampai jam 5 pagi
*jangan terlalu cepat berbaring
setelah minum obat
* ketika battery hp tinggal satu jgn angkat telp
krn radiasi meningkat hingga 100 kali.
Ahaaaa.......

aQ baru pasang beheL ne,,,, kira2 mau jalan 2 bulan....
mau berbagi pengalaman ajah tentang behel......

Penggunaan awal behel

Banyak yang bilang Pasang behel bisa bikin kurus, males makan, sering sariawan.

Sebenarnya penderitaanya cuma 2 minggu pertama kok krn mulut ga terbiasa dengan benda asing di gigi kita, jadi bisa timbul sariawan. Tapi bisa disiasati dengan wax ortho (berupa lilin untuk menutupi bagian yang tajam).

Saat sariawan juga harus siap obat sariawan seperti albothyl atau kenalog dipakai malam hari. Tapi saat ini sudah ada kok tekhnologi merapikan gigi terbaru yang tidak bikin sariawan, seperti pake behel biasa yaitu Invisalign.

Untuk masalah males makan itu karena pada saat gigi ditarik pasti rasanya ngilu2 kalo gigit sesuatu, terutama di awal2 kontrol. Tapi setelah beberapa hari pasti udah ga lagi, apalagi makanannya enak lupa deh kalo pake behel hihihi…

Biar Behel kita awet hindari makanan yang keras-keras seperti kacang ,wortel mentah, batu, kayu loh loh salah ya hehehe.. Kalo makan juga sebaiknya dipotong terlebih dahulu, jangan memotongnya pake gigi kita soalnya behel kita bisa lepas sebelum waktunya.

Kenapa sih repot amat yah, secara behel ga bisa dipakai lagi kalo uda dicopot karena uda ada lemnya, jadi harus diganti baru. Kadang ada dokter yang baik yang ga mencharge biaya tambahan dengan copotnya behel, tapi ada juga yang mencharge biaya lumayan.. Sayang khan… Heii ada berita bagus nich, kemarin ngobrol dengan Drg ku , ternyata behel bisa dilepas dan dipasang lagi kok asal behelnya tidak rusak/ bengkok ( coba perhatiin deh, ada 4 behel yang punya sayap :) kaya burung aja, punya sayap hihi ). Pernah ada pasiennya mau menikah, jadi behelnya dicopot dulu… udah selesai pestanya dipasang lagi deh.. Syukurlah jadi kita ga perlu khawatir yah, kalo sewaktu-waktu behelnya perlu dilepas.. Biasanya dokter pakai alat untuk membakar lem yang ada di behel, secara behel tahan panas jadi ga rusak.. Setelah lemnya lepas dipakai lagi deh… :)

Sikat Gigi Khusus & Pasta Gigi

Sikat gigi yang dipakai khusus untuk orthodontik bentuknya kecil dan bulu sikatnya halus…

Selain itu ada sikat tambahan untuk sela2 gigi, karena orang yang pake behel biasanya terbentuknya karang gigi menjadi lebih cepat.

Disarankan juga pakai dental floss jika perlu.

Untuk pasta gigi yang dipakai sebaiknya yang mengandung Baking Soda dan Perlindungan ekstra terhadap gigi berlubang . Pokoknya pilih yang komplit deh biar lebih bersih, ga cepet bolong, dan ga ada karang gigi lagi…

Kenapa harga behel mahal?

Behel yang kita pakai itu mengandung stainless steel dikombinasikan dengan nickel titanium.Yang jelas logam ini tahan panas, tahan dingin, tahan karat. Selain itu barang-barangnya masih diimport, bikin hrgnya jadi melambung. Macem-macemnya Time brackets dari American Orthodontics, SmartClipTM Brackets dari 3M Unitek, SPEED, atau Damon brackets.


aQ dapet sumber diatas, dari mbah google n ada beberapa temen Qu yang udah duluan pake behel,, terus di tag catatn nya ke FB aQ....
ya.. itung_itung ngilangin kata serem dari pake behel... ehhehehehe
Good Luck,,,,,
muaaahhhh

DIARY ARSHYA

Sesosok wanita yang sudah lanjut usia kira-kira berumur 60 tahun terlihat dari daun jendela, Walau gerakan wanita ini agak lamban, ia tetap merapikan gudang itu, menatap ruangan dan kadang-kadang ia melamun. Tatapan mata tajam dari wanita tua ini menatapi peti kecil didalam kardus kusam yang tepat ada dibawah kakinya.

Diatas peti kecil terlihat tulisan ukiran nama yang indah “ARSHYA”. Tangan nya semakin gemetaran melihat nama ARSHYA. Ia terpaksa membuka peti mungil dengan paksa. Karna ia tak mempunyai kunci untuk membuka peti kecil ARSHYA. Ia mengambil gunting yang ada di ruangan itu, ia membuka paksa, “Trak…” Gunting itu patah dan tak terasa darah menetes, tangannya tersayat karna gunting mengenai tangannya.
“Akh…” Erangan wanita itu menahan sakit.
Dibukanya perlahan dengan tangan yang terluka. Dengan seribu rasa ia membuka lembaran Diary.
Dari sudut kertas pertama terlihat tulisan indah, “Thanks mom for diary, Bandung 10 october 1998” .
Lembaran berikutnya membuat wanita renta ini benar-benar masuk dalam kehidupan diary ARSHYA, ia merasa seperti melihat langsung kejadian ARSHYA hanya dari membaca diary itu. Dan ia pun masuk dalam kisah diary ARSHYA…

Arshya adalah siswa yang kini terdaftar sebagai siswa baru pindahan dari bandung yang kini sekolah di smu 16 jakarta. Ia terpaksa pindah sekolah karna ia terpaksa ikut Bundanya karna orang tuanya bercerai dan Arshya ikut dengan bundanya. Siapa yang tak ingin melihat keluarganya selalu bersama, tapi harapan arshya sudah pupus. Harapannya untuk selalu bersama orang tuanya sudah tidak ada harapan semenjak ayahnya memutuskan untuk bercerai dengan bundanya. Lebih parahnya lagi, ayahnya menikah dengan wanita yang berumur 22 tahun yang bedanya sekitar 5 tahun dengan arshya dan telah hamil dulu. Benar-benar sesuatu yang menyakitkan untuk bunda dan arshya.

“Busyet… sudah jam 7 kurang sepuluh” Arshya mulai panik karna ini hari pertama dia masuk, sedangkan sekolah masuknya jam 7. gak mungkin hari pertama dia masuk memberikan kesan yang buruk.
“Ukh… rame banget sih, apa gak ada yang mau bantuin aku menyebrang…?” hati arshya semakin kesal…
Akhirnya arshya nekat untuk menyebrang, dan…
“Tin…tin..akh…….” suara klakson mobil dan suara teriakan arshya membuat semua mata melihat arshya… arshya jatuh terduduk tepat didepan mobil itu. Seandainya itu mobil maju saja 10 cm, arshya mungkin harus menginjakkan kakinya ke rumah sakit dulu sebelum kesekolah.

“Trak…” suara pintu mobil terdengar kencang dan disusul langkah seorang cowok anak smu yang wah… keren banget seperti Pasha ungu, dia turun dari mobil sambil berteriak dan marah-marah kepada arshya.
“Eh, punya mata gak se! lo pikir nyawa bisa gw beli buat ngidupin lo lagi kalo lo mati. Lo tu gila ya..!!!” cowok itu benar-benar tidak ada perasaan, tidak sedikitpun niatnya untuk membantu arhsya berdiri. Dengan sekejap saja sekeliling itu jadi tontonan puluhan mata.
Suasana semakin macet tak dihiraukannya jalan yang macet itu karena mobilnya yang menghalangi jalan. Untung saja tidak ada polisi, kalau tidak sudah ditilang tu cowok. dia benar-benar emosi membentak habis-habisan si arshya. Dari kejauhan seorang pengamen mengamati tingkah laku cowok itu dan menghampiri cowok itu pada saat ia memarahi arshya. Cowok tampan itu tersentak kaget disaat dia emosi ada seorang pengamen menghentak pundaknya dari belakang.
“Coy…kok lo yang galak se, ada perasaan sedikit donk coy. Lo liat donk tu cewek kesakitan…” sambil menunjuk kearah arshya, tapi cowok tampan itu hanya membuang muka. Melihat gaya cowok tampan itu cuek, membuat pengamen itu marah.

“Eh, lo denger gak?!? Lo gak mau mati sia-siakan karna digebukin segenk pengamen disini karna lo dah nabrak dan marah-marah ke cewek depan umum ini.” Pengamen itu menatapnya tajam sambil membantu arshya berdiri, arshya merintih kesakitan karna tangannya berdarah karna kebentur aspal, telihat lecet di tangan kanannya yang lembut itu.

“Gila…ne cewek cantik banget, matanya… matilah gw!!!” cowok cakep ini memuji arshya didalam hatinya.
“Ya udah mas pengamen makasih ya udah mau nolongin aq, aq pergi dulu ya karna bentar lagi aq masuk sekolah.” Sambil mengambil tasnya yang terjatuh diaspal.
“Maaf, boleh saya tau kamu sekolah dimana, mana tau kita searah” Tanya cowok smu cakep ini.
“Aq di Smu 16, tapi gak apa-apa aku bisa naik bus kok. Aq duluan ya.” Arshya pamit sambil berlalu, tapi pada saat ia berlalu tangannya ditarik oleh cowok tampan itu.

“Bareng aku aja, aku juga sekolah disana sekalian penebusan kesalahan ku.” ia tak memikirkan jawaban arshya, apakah iya atau tidak ia langsung menarik arshya kedalam mobil. Entah apa yang ada dipikiran arshya, menolak atau tidak yang pasti pada saat itu tangannya sangat sakit dan ia sangat buru-buru.
Didalam mobil arshya hanya diam, sebenarnya ia takut untuk memulai pembicaraan dan tiba-tiba arshya bicara.

“Nama ku arshya, aq anak pindahan. Maafin kalau tadi aku menyebrang tidak hati-hati. Aku lupa arah mau kesekolah jadi aku agak panik.” Arshya berkata sambil terbata-bata.
“Makanya kalau jalan tu liat-liat, lagian dah tau baru di jakarta sok-sok sendiri, cari temen atau diantar bokap napa. Sana ambil kotak PPPK, gw gak mau setelah gw gak jadi mati si-sia karna pengamen ntar gw dibilang nyiksa cewek ma satu sekolahan. Stop nyusahin gw key”

“Tadi sebenarnya bunda mau anterin tapi aq gak tega karna dia harus beres-beres butiknya yang baru dia buka.”
“Emang bokap lo jugak jaga butik?” Arshya diam sejenak, dan ia menarik nafas panjang,
“Orang tua ku sudah cerai”. Suasana menjadi hening,
“Uh…. Sialan, gw nyakitin hati cewek cantik ne lagi. Jahat banget se gw.” Ucap penyesalannya didalam hati.
“Nama gw Ridho, maaf karena gw gak tau kalau ortu lo dah cerai.” Ia mencoba membuat suasana lebih santai.
Cowok ini memang menyebalkan ya. Kalo gak tau tu gak sok tau deh, cakep-cakep LOLA juga ne cowok alias Loading lama…
Setubanya disekolah…
Arshya mulai bisa beradaptasi dengan sekolah barunya, dan ia mendapatkan sahabat dekat dan lucunya temannya itu agak kemayu namanya sasa alias Ardy.
Dan Ridho mulai mencari perhatian dari Arshya. Dia mulai menyukai Arshya. Dan suatu hari dikantin sekolah pertengkaran hebat oleh genk cewek yang melabrak Arshya…

“Eh lo tu punya mata gak se, lo liat sekarang switer yang dibeliin bokap gw dari eropa jadi basah kaya gini. Lo harus ganti!” mata rita begitu berapi-api saat menatap arshya yang tidak sengaja menabrak rita saat ia membawa soto.

“Eh nek, jelas-jelas dia tu lagi jalan loe nya aja mata nya keluyuran lagian napain lo jalannya mundur.” Bentak sasa yang membela arshya.
“Eh banci, sejak kapan lo bisa ngomong? Apa sekarang lo ada main ma arshya?” Mita teman segenk Rita. Bentakan dan perlawanan-demi perlawanan benar-benar menghinoptis banyak mata disitu, banyak mata yang menghujat pink girl’s.
“Jangan-jangan kalian lesbi ya?” mata arshya terlihat marah dan berkaca-kaca tapi ia tidak mau melawan karna hanya menghabiskan tenaga untuk melawan wanita-wanita gila itu.

“Napa kalian diam…?” rita membentak persis didepan wajah indah arshya. Tiba-tiba ridho datang yang melihat adegan gila rita itu dari kejauhan dan ngebentak segenk rita, semua mata menuju ridho termasuk arshya dan pink girl’s.

“Hei, kalian bisa diam gak, lo tu ya rit beserta geng lo yang gak penting itu mank gak punya malu ya. Kalian kira kalian siapa bisa-bisanya mempermalukan mereka didepan umum kaya gini!!!” mata ridho benar-benar sangat marah.

“Sayang, kok kamu malah ngebelain dia, mereka itu lesbi kita harus bisa jaga nama baik sekolah kita.” Dengan pedenya rita memeluk ridho dan bersikap manja dengan ridho membuat sasa dan arshya semakin kesal dan mereka beranjak dari tempat itu. Saat arshya memalingkan badannya untuk beranjak dari situ, rita menariknya.

“Eh lo denger gak gw ngomong apa? Lo harus ganti switer gw!” Arshya bukan gadis pengecut yang bakal diam dibentak-bentak seperti itu didepan umum. Arshya melapaskan genggaman rita dengan kasar.
“Ya, gw bakal ganti, tapi setelah lo cabut kata-kata lo karna sudah ngatain kita berdua lesbi” arshya menatap tajam kemata rita.

“Ha…. Ha….” Rita dan teman-temannya tertawa besar.
“Berarti bener dong kalian berdua lesbi, nyatanya lo marah”
“Lo apaan se Ta, lo kan banyak duit apa susahnya beli lagi jangan memperbesar masalah kaya gini” ridho mencoba melerai.

Rita terdiam, “okey lah, demi ridho gw ikhlasin switer gw, lagian ampe bokap lo kerja keras gak bakal terbelikan! Karna ne gak ada di pasar loak.”
“Jaga omongan lo, jangan bawa-bawa bokap gw.” Bela arshya,
“Waw… takut….. dia ngebentak gw…” ejek rita
“Udah dong shya, kita pergi ja” pujuk sasa.
“gw gak bakal diem kalo bokap gw dibawa-bawa”
“Oh… bisa-bisa lo ganti, tapi setelah nyokap lo cerai trus nikah ma bokap gw n lo ma nyokap lo jadi pembantu dirumah gw….”

“Ha….ha…ha….” pink girl’s tertawa merasa kemenangan ditangan mereka karna sudah memalukan arshya didepan banyak orang.
“Plak…Plak…….” Semua tawa terdiam, melihat rita ditampar oleh arshya.
“Itu baru 2 tamparan yang mendarat dipipi halus lo itu karna sudah mengatai kita lesbi dan tentang nyokap gw, gw bakal ngelakuin lebih untuk mengunci rapat bibir indah lo itu” Arshya benar-benar marah, suasana makin tegang.
Ternyata rita terpancing emosi, dan ia langsung menampar arshya, tapi sayang saat ia ingin menampar arshya ridho langsung menahan tangan rita.

“Kalau ada yang masih berniat menyakiti arshya dia akan berhadapan dengan gw” saat itu semua terpana dan entah apa yang ada dibenak arshya.
“Ridho…!!!” rita meneriakinya saat ridho menarik tangan arshya untuk berlalu dari situ. Semua yang ada situ langsung menyoraki pink girl’s, dan membuat pink girl’s semakin emosi.
“Gw bakal balas sakit hati gw ini…” ucap rita yang penuh dendam itu.

Setiap hari, Rita benar-benar berniat untuk menyingkirkan Arshya dari Ridho. Karena hubungan Ridho dan Arshya semakin dekat. Dan terbukti Arshya akhirnya luluh dengan perhatian Ridho, karena Arshya benar-benar kesepian. Tidak ada Ayah, hanya bundanya yang selalu mengekang tiap gerak langkah Arshya karena Bunda tidak pernah mengijinkan Arshya berteman dengan pria. Arshya semakin tertekan, dan suatu hari Arshya pulang telat karena ia ada tambahan pelajaran dan ia pulang menjelang maghrib. Setibanya dirumah, belum sempat membuka sepatu Bunda Langsung menarik tangan Arshya dan menamparinya.
Arshya hanya menangis, percuma ia menjelaskan bahwa ia ada kelas tambahan. Semakin ia ingin menjelaskan, semakin keras juga bunda memukulinya. Walaupun suara rintihan dan tangisan arshya benar-benar memilukan, pembantunya pun tak bisa menghentikan pukulan demi pukulan yang mendarat ditubuh mungil arshya itu. Pukulan itu terhenti saat melihat bibir dan hidung arshya mengeluarkan darah segar.
Dan ternyata, Bunda telah dihasut oleh Rita segenk, bahwa Arshya sering pulang telat karena ia pacaran dengan Ridho. Keyakinan Bunda bertambah saat Bunda melihat Arshya diantar pulang dengan Ridho.
Keesokan paginya…..
“Neng… bangun” bibi asih mengelus pipi arshya, “ya ampun neng badannya panas ” bibi berlari panik turun untuk bilang ke bunda arshya.
“Bu… neng arshya badannya panas pisan, sepertinya demam” bunda langsung berlari keatas.
“Sayang…” bunda mencoba membangunkan arshya “bi, ambilkan air kompres…” bunda sangat panik, dia pun meneteskan air mata melihat anak yang sangat ia sayangi sakit karna tangannya sendiri, entah setan apa yang merasukinya sehingga ia begitu kalap.

“Maafin bunda sayang… maafin bunda…” bunda arshya pun menangis sambil menciumi anaknya itu.
Pada hari itu juga Arshya dibawa keumah sakit, dan lebih mengagetkan Arshya mengalami pendarahan pada otak dan ia seharusnya menjalani operasi karena kondisi yang tidak stabil terpaksa ia masih harus diopname.
Sebagai motivasi Arshya, Bunda memanggil Ridho untuk mengembalikan kondisi Arshya tapi dengan syarat setelah Arshya pulih dan siap dioperasi Ridho harus segera menjauhi Arshya dan Ridho pun meyetujui perjanjian itu.

Setelah 1 Minggu lebih keadaan Arshya mulai membaik. Bunda Arshya bergegas kerumah sakit karna ia telah mendapat kabar dari Ridho bahwa anaknya telah siuman. Setibanya di rumah sakit, Arshya tidak menyambut kedatangan bundanya ia malah menatap takut.

“Hai sayang, gimana kabarnya? Udah baikan?” Tanya bundanya hanya dijawab anggukan oleh arshya. Sasa dan ridho menangkap keganjilan pada arshya dan bundanya. Karena mereka tidak tau bahwa sakitnya Arshya bukan karena jatuh dari tangga tapi karena dibenturkan kedinding.
“Sasa, tante titip arshya boleh ya. Tante hari ini harus buka butik entar siang tante datang ya.”
“Okey tante” jawab sasa dengan genit.
“Sayang, bunda pergi ya” bunda pamit dan menciumi jidat arshya.
“Oh ya, kamu ridho bisa ikut saya?” tiba-tiba bunda mengajak ridho keluar.
“Ridho kamu sudah liat keadaan arshya, ingat! sepulang saya dari butik, saya gak mau kamu ada disini lagi”
“Tapi tante…”
“Tidak ada tapi-tapi… kamu harus turuti mau saya” bunda arshya langsung berlalu pergi.
Bunda pun berlalu…

“Bunda napa sayang?” Tanya arshya karna dia kawatir apa yang ia alami dialami oleh ridho juga. “gak, bunda mau nawarin koleksian butiknya pada ibu-ibu arisan dirumah ku. “oh…” walaupun dengan rasa kurang percaya arshya mengangguk saja..

“Sayang maaf sebelumnya ada apa kamu dengan bunda, seperti ada sesuatu apa ini ada kaitannya dengan kamu luka-luka dan masuk rumah sakit?” Arshya terdiam, dan air matanya tiba-tiba menetes.
“Sayang ayo donk cerita, kalau kamu gak mau cerita aku bakal pergi” ancam ridho.
“Iya… semua bunda yang melukai ku. Bunda memukulku jika aku pulang larut dari sekolah.” Sambil menangis, arshya menceritakannya.

“Napa selama ini kamu diam? Kamu anggap apa aku?” Ridho benar-benar kesal.
“Itu bukan salah bunda, bunda Cuma gak ingin aku seperti nasibnya. Yang ditinggal oleh suaminya karna ada wanita lain!!!” suara arshya semakin gemetaran, ridho tak tahan melihat arshya terluka dan ia memeluk arshya dengan erat.
Tak lama kemudian…
“Sayang, aq harus pergi ibu ku minta aku mengantarnya kebandara. Kamu jaga diri ya”
“Ya udah, kamu juga hati-hati ya dho, tapi kamu ngomongnya kaya mau pergi kemana aja.”
“Gak kok, ya udah aku pergi ya” ridho pergi dan tidak lupa menciumi pipi arshya.
“Sasa, ikut gw keluar yuk…” sasa yang dari tadi sangat terharu mendengar semuanya, sangat kaget.
“Ada apa si sayang kamu gak biasanya kaya gitu” Arshya jadi penasaran.
“Sutt… anak kecil mau tau aja,kamu istirahat aja ya.”
“Sa… sekarang aku harus bisa nepatin janji ku ke bunda arshya, aku harus pergi”
“Tapi napa harus pergi?” Tanya sasa,
“Aku gak bisa harus melihat senyumnya sedangkan aku gak bisa ada buat dia.”
“Apa kamu tega ninggalin dia?”
“Aku gak bisa sa, tapi aku harus gimana agar dia tidak disakiti bundanya lagi. Dia sering dipukul karna aku, apa kamu tega?”
“Ya sudah terserah kamu.” Sasa meneteskan air mat melihat perpisahan yang tidak disadari arshya.
“Da… sayang, aku pergi dulu I LOVE YOU.” Nada itu sangat pilu, membuat sasa semakin menangis. Arshya menjadi curiga. Setelah beranjak pergi si ridho, Arshya langsung menanyakan pada sasa.
“Sa, jujur ma gw. Ada apa?”
“Gak ada apa-apa kok sa” sasa menjawab sambil menghapus air matanya.
“Kalau lo normal dan nganggep gw temen lo, lo pasti jujur ma gw.”
“maksud lo normal apaan che?”
“gw yakin lo pria tulen, inget gak lo ngebentak rita dan teman-teman demi gw. Berarti lo tu gak pengecut. tolong mengerti perasaan orang yang saling mencintai” arshya mencoba meyakinkan sasa.
“Gw normal? Iya… ya… dada gw ja berbulu...” sasa mencoba meyakinkan dirinya sendiri.
“ayo donk sa, lo gak mau liat gw nangis kan?”
“okey…” dengan suara yang sudah gak banci lagi dia menjelaskan bahwa…
“Ridho bakal pergi karna nyokap lo minta dia supaya ngejauhin lo!”
“kemana dia sa?” sasa terdiam,
“Dia gak bilang!@3$....” sambil menggaruk kepalanya sasa jadi bingung.
“Duh lo gimana si…” tanpa pikir panjang ia mencabut selang pernapasan dan alat impus yang masih tertancap di tangan indahnya itu.
“Arshya lo mau kemana?”
“Gw bakal pertahanin apa yang gw miliki, lo kira gw bisa tenang tanpa dia gw bisa mati” teiakan arshya membuat seluruh penghuni rumah sakit melihatnya. Arshya menyusul ridho kerumahnya dengan naik taxsi, tapi sayang ridho sudah pergi kebandara.
“Maaf non, den ridho baru saja berangkat. Non langsung kebandara saja” pembantu ridho membantu arshya untuk kembali ke taxsi.

Sesampainya dibandara, arshya langsung mencari ridho. Wajahnya sudah sangat pucat, langkahnya sudah tak teratur lagi. Sudah berapa kali dia jatuh. Semua orang iba padanya, sehingga matanya terhenti menatap seseorang…

“Ridho…..” teriakan yang sudah hampir tidak jelas lagi itu memecah keramaian di bandara itu, semua mata tertuju padanya.
Ridho sangat kaget akan kenekatan arshya ia berlari menuju arshya yang terduduk dilantai bandara itu, dan memeluknya…
“Jangan tinggalin aku dho, aku mohon mana janji mu…” arshya menangis memeluk ridho.
“Maafin aku, aku janji gak bakal ninggalin kamu”. Semua mata menatap mereka berdua, hari itu membuat orang terharu. Dan tiba-tiba Dari kejauhan terlihat bunda arshya dan sasa. Bunda menghampiri arshya,
“Arshya, ayo pulang! kamu lagi sakit kamu jangan gila!!!!!” bentak bundak mencoba melepas pelukan arshya.
“Tante cukup… selama ini arshya diam untuk menahan ketakutan tante pada arshya, ketakutan masa lalu tante menimpa arshya. Tapi aku gak bakal diam jika tante terus menyakiti arshya” ridho benar-benar marah, dia tidak takut lagi untuk melindungi orang yang dia sayangi.
“Diam kamu….” Bentak bunda arshya.
“Bun…da, tolo…ng me…nge…rti ars…hya, jika bu…nda saya…ng…” belum habis kata-kata arshya yang terbata-bata, nafas nya mulai tak stabil hidungnya mengeluarkan darah. Semua panik,
“Arshya, anak ku maafin bunda. Tolong… tolong anak ku sambil memeluk arshya, ambulance….”
“Bunda… arshya sayang dengan ridho, sama seperti bunda sayang dengan arshya. Jangan sakitin ridho ya nda…” dengan nafas yang terengah-engah arshya memohon pada bunda.
“Arshya, bertahan! aku akan bawa kamu kerumah sakit.” Pinta ridho.
“Gak dho, aku pengen disini. Ada orang-orang yang aku sayangi, bunda, sasa, dan kamu”
Ridho memeluk erat arshya dan menangis, tiba-tiba suasana hening, nafas arshya yang terengah-engah itu tak terdengar lagi.

“Arshya, bangun…arshya………. Jangan tinggalin aku, ARSHYA………….” Teriakan ridho benar-benar membuat kepergian arshya sangat pilu. Bunda, sasa, tak dapat menahan air mata itu lagi. Semua menangis dan memanggil nama arshya. Kepergian arshya membuat ridho benar-benar kehilangan.
Bunda benar-benar down, badannya lemas. Entah apa yang ada dipikirannya sekarang.

“Hei diary, sekarang ulang tahun ku yang 17 tahun dan sebentar lagi aku kelas 3 smu, cita-cita ku menjadi disainer agar butik-butik bunda makin banyak koleksiannya. Tapi bunda gak ingat ulang tahun ku, karena aku pulang larut lagi. Dan bunda memukul ku lagi, maafin arshya ya bunda membuat bunda marah terus. Arshya sayang bunda…” itu adalah kata-kata terakhir yang sempat tertulis oleh arshya di lembaran catatan kehidupan arshya yang terakhir” Dan di sudut diary itu tertulis I LOVE YOU MOM….

Wanita tua ini yaitu bunda arshya, benar-benar menangis dengan merintih. Dia benar-benar menyesal. Tak terasa malam telah tiba membuat tangisan wanita itu terdengar jelas, rintihan penyesalan dan memanggil nama anaknya.

“Titn…tin…” terdengar klakson mobil dari bawah, ditutupnya jendela rapuh itu dan perlahan dia menuruni tangga dengan memegang diary arshya. Dibukanya pintu, betapa bahagianya bunda arshya melihat dua keluarga yang datang dan tak menghiraukan lagi tangannya terluka yang mengucur darah membuat dua keluarga ini panik. Yaitu orang yang pernah hadir didiary arshya…

Ridho pria yang mebuat arshya bahagia, dia membawa istri dan kedua anaknya, dan yang tak terduga adalah sasa… alias Ardy membawa istri dan 4 anaknya. Sasa yang kini dipanggil Ardy dapat menjadi pria normal karna arshya, semua karna arshya membuat hidup lebih ada karna cinta… selamat jalan ARSHYA.